Sejak dikabarkan menghilang selama tiga bulan, Briptu Rani
Indah Yuni Nugraeni, masih menjadi bahan obrolan di lingkungan kepolisian.
Sebab, informasi soal polwan anggota Polres Mojokerto, Jawa Timur yang
menghilang sejak Januari itu, cukup beragam.
Briptu Rani menghilang secara tiba-tiba pascavonis hukuman
khusus selama 21 hari karena desersi (tidak masuk tanpa izin) hingga kehidupan
pribadinya. Bahkan kabarnya, saat mangkir selama tiga bulan itu, beredar kabar
kalau polwan kelahiran Bogor, 18 Juni 1988 silam itu, bersama seorang anggota
TNI.
Kabar ini diperkuat foto-foto Briptu Rani yang diunggah
melalui internet. Salah satu foto itu, mojang Bandung tersebut berpose dengan
anggota TNI berseragam lengkap. Sayangnya tak ada keterangan pasti soal
kesahihan informasi tersebut.
Seorang anggota polisi di internal Polda Jawa Timur
mengatakan, saat kabur pascaputusan vonis sidang kode etik di Polres Mojokerto
pada 16 Januari lalu, dia bersama dengan seorang anggota TNI.
” Foto-fotonya juga sudah beredar di internet. Kabarnya saat
kabur itu, dia (Rani) bersama anggota TNI itu,” kata sumber di internal Polda
Jawa Timur tersebut.
Informasi yang lain juga menyebutkan, kalau anggota TNI itu
adalah teman sekolah Briptu Rani. “Entah foto itu, kapan dibuatnya. Tapi yang
jelas foto itu sudah beredar luas di internet bersama foto-foto syur Rani yang
lain,” katanya.
Namun, kedekatan Briptu Rani dengan anggota TNI ini,
disangkal oleh Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo
beberapa waktu lalu. “Dia (Rani) menghilang bersama orang sipil. Kabar itu
(bersama anggota TNI) tidak benar. Info dari mana itu, jangan mengada-adalah,”
kata Suhartoyo kala itu.
Informasi yang lain juga menyebutkan, sebelum menghilang,
Briptu Rani tengah mengurus proses perceraian dengan suaminya yang juga pecatan
anggota Brimob Polda Jawa Timur, Briptu E, karena indisipliner. “Saat
meninggalkan tempat kosnya di Mojokerto, Rani dijemput oleh keluarganya
sendiri,” ungkap sumber itu.
Selain itu, putri Kapolsek Cibeuyeng Kaler, Kota Bandung,
Kompol Maedi itu, di internal Polda Jawa Timur juga dikenal perempuan yang suka
bergaya hidup mewah. Briptu Rani tertambat hatinya ke Briptu E hingga menikah
dan dikaruniai seorang anak, karena kepincut mobil mewah yang sering dikendarai
Briptu E, padahal itu adalah mobil milik atasannya.
Karena kepincut dengan mobil mewah Briptu E inilah,
perempuan pemilik tinggi badan 165 cm dan berat badan 60 kg ini rela
meninggalkan kekasihnya yang juga anggota polisi bertugas di bagian Reskrim.
Meski anggota Reskrim tersebut, sudah merogoh koceknya hingga tak tersisa.
Bahkan harta pribadi milik orang tuanya ikut habis untuk menyenangkan hati
Briptu Rani.
” Kalau mau jalan sama si Rani, ya harus siap dengan modal
banyak. Nggak punya duit banyak, jangan harap bisa mendekatinya, apalagi
menggaet hatinya,” kata seorang sumber di Polda Jawa Timur.
Namun terlepas itu semua, sejak ditetapkan sebagai DPO pada
25 April lalu, karena menghilang secara tiba-tiba, Briptu Rani langsung
mendatangi Mabes Polri untuk mengantarkan surat pengunduran dirinya sebagai
anggota polisi pada 15 Mei lalu.