Pages

Thursday, April 28, 2011

Maher Zain, Pendatang Baru Penyanyi Islami


Muncul warna baru di dunia musik Islami. Pria keturunan Arab dan Eropa ini hadir dengan lagu bernafas Islami dalam balutan musik modern dan pop yang catchy namun menghanyutkan. Ia membawa misi dalam musiknya untuk menghibur dan menginspirasi banyak orang, sekaligus membawa pesan perdamaian dan harapan untuk dunia. Ia adalah MAHER ZAIN.

Maher Zain lebih dulu dikenal di Eropa, Amerika, Australia dan Timur Tengah. Album perdana Maher yang berjudul “Thank You Allah” dirilis pada January 2009 dibawah label Awakening Records. Album ini sukses meraih nomor 1 di Amazon’s World Music Charts dan nomor 9 di The R&B charts. 
Bahkan konsernya disambut meriah di berbagai negara termasuk Belgia, Kanada, Mesir, Belanda, Prancis, Swedia, dan Amerika.

Single andalan Maher yaitu ‘Insha Allah’ dan ‘The Chosen One’, menjadi hits di mana-mana, termasuk di Indonesia. Video klip ‘Insha Allah’ sudah meraih lebih dari 8 juta penonton di YouTube dan dibuat dalam 4 versi, yaitu versi bahasa Inggris, Perancis, Turki, dan Arab. Ia adalah artis Muslim pertama yang meraih 1 juta fans di Facebook dalam waktu 1 tahun sejak album debutnya dirilis. Di Indonesia sendiri, ada lebih dari 4000 penggemar Maher yang tergabung dalam MZIFC (Maher Zain Indonesia Fans Club).


Sejak kecil Maher Zain sangat mengagumi musik, dan di usianya yang ke 10, Maher kecil sudah mampu menguasai keyboard. Musik yang di bawakan oleh Maher Zain terinspirasi oleh sang ayah yang juga seorang musisi handal di kota Tripoli, Libanon.


Bakat musik Maher Zain telah terlihat semenjak ia masih muda dengan menjadi produser musik di Swedia. Namun menurut Maher, dunia musik yang ia geluti yang menawarkan banyak kemewahan membuat ia merasa ada yang kurang, dan bahkan ada yang salah. “Saya sangat mencintai dunia musik, namun saya tidak menyukai hal-hal yang ada di sekelilingnya, seperti ada yang salah dengan hal ini.”


Ia juga pernah bekerja pada musikus dunia, seperti Akon, Lady Gaga, Enrique Iglesias, Brendi, New Kids in The Blok, dan Michael Jackson. 

Maher mengatakan dirinya begitu banyak ingin menyampaikan isi hatinya dalam lagu Islami. Kalau bisa di setiap langkahnya dari setiap perjalanannya ke beberapa negara dan daerah di dunia akan dituangkannya dalam bentuk syair religi. 

Pada akhirnya Maher menemukan jawaban dari keraguannya dalam bermusik setelah ia bertemu dan tergabung dalam komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Semenjak itu Maher pun mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid dan Ia merasa di sinilah arti sebuah rumah baginya.

Maher merasa bersyukur akhirnya dapat menemukan cara yang tepat, dan Ia merasa sekarang gilirannya untuk membantu orang lain melalui musik untuk melakukan hal yang sama, “Jika aku punya satu hal yang mana aku ingin sampaikan  kepada orang di luar sana, bahwa sangatlah mudah  untuk melihat jalan yang benar jika kita hanya membuka mata dan melihat dengan benar,  itu yang terjadi padaku. “



0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 kapan-lagi-artis. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Web Design.