Pages

Monday, May 27, 2013

Isu seputar Briptu Rany



Sejak dikabarkan menghilang selama tiga bulan, Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, masih menjadi bahan obrolan di lingkungan kepolisian. Sebab, informasi soal polwan anggota Polres Mojokerto, Jawa Timur yang menghilang sejak Januari itu, cukup beragam.

Briptu Rani menghilang secara tiba-tiba pascavonis hukuman khusus selama 21 hari karena desersi (tidak masuk tanpa izin) hingga kehidupan pribadinya. Bahkan kabarnya, saat mangkir selama tiga bulan itu, beredar kabar kalau polwan kelahiran Bogor, 18 Juni 1988 silam itu, bersama seorang anggota TNI.

Kabar ini diperkuat foto-foto Briptu Rani yang diunggah melalui internet. Salah satu foto itu, mojang Bandung tersebut berpose dengan anggota TNI berseragam lengkap. Sayangnya tak ada keterangan pasti soal kesahihan informasi tersebut.

Seorang anggota polisi di internal Polda Jawa Timur mengatakan, saat kabur pascaputusan vonis sidang kode etik di Polres Mojokerto pada 16 Januari lalu, dia bersama dengan seorang anggota TNI.

” Foto-fotonya juga sudah beredar di internet. Kabarnya saat kabur itu, dia (Rani) bersama anggota TNI itu,” kata sumber di internal Polda Jawa Timur tersebut.


Informasi yang lain juga menyebutkan, kalau anggota TNI itu adalah teman sekolah Briptu Rani. “Entah foto itu, kapan dibuatnya. Tapi yang jelas foto itu sudah beredar luas di internet bersama foto-foto syur Rani yang lain,” katanya.

Namun, kedekatan Briptu Rani dengan anggota TNI ini, disangkal oleh Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo beberapa waktu lalu. “Dia (Rani) menghilang bersama orang sipil. Kabar itu (bersama anggota TNI) tidak benar. Info dari mana itu, jangan mengada-adalah,” kata Suhartoyo kala itu.

Informasi yang lain juga menyebutkan, sebelum menghilang, Briptu Rani tengah mengurus proses perceraian dengan suaminya yang juga pecatan anggota Brimob Polda Jawa Timur, Briptu E, karena indisipliner. “Saat meninggalkan tempat kosnya di Mojokerto, Rani dijemput oleh keluarganya sendiri,” ungkap sumber itu.

Selain itu, putri Kapolsek Cibeuyeng Kaler, Kota Bandung, Kompol Maedi itu, di internal Polda Jawa Timur juga dikenal perempuan yang suka bergaya hidup mewah. Briptu Rani tertambat hatinya ke Briptu E hingga menikah dan dikaruniai seorang anak, karena kepincut mobil mewah yang sering dikendarai Briptu E, padahal itu adalah mobil milik atasannya.

Karena kepincut dengan mobil mewah Briptu E inilah, perempuan pemilik tinggi badan 165 cm dan berat badan 60 kg ini rela meninggalkan kekasihnya yang juga anggota polisi bertugas di bagian Reskrim. Meski anggota Reskrim tersebut, sudah merogoh koceknya hingga tak tersisa. Bahkan harta pribadi milik orang tuanya ikut habis untuk menyenangkan hati Briptu Rani.

” Kalau mau jalan sama si Rani, ya harus siap dengan modal banyak. Nggak punya duit banyak, jangan harap bisa mendekatinya, apalagi menggaet hatinya,” kata seorang sumber di Polda Jawa Timur.

Namun terlepas itu semua, sejak ditetapkan sebagai DPO pada 25 April lalu, karena menghilang secara tiba-tiba, Briptu Rani langsung mendatangi Mabes Polri untuk mengantarkan surat pengunduran dirinya sebagai anggota polisi pada 15 Mei lalu.

Polda Jatim turunkan tim khusus untuk tangani masalah Briptu Rany


Informasi terkait Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni, polwan anggota Polres Mojokerto, terus berkembang dan makin liar membuat Polda Jawa Timur ikut gerah. Bahkan, informasinya, polwan dengan tinggi 165 cm dan berat 60 kg itu, sempat mengalami pelecehan seksual di kesatuannya.

Tim Propam Polda Jawa Timur-pun diturunkan untuk menyelidiki kasus yang menimpa putri Kapolsek Cibeuyeng Kaler, Kota Bandung, Kompol Maedi itu, di Mojokerto. Informasi soal Briptu Rani seolah seperti bola salju dan terus berkembang dan makin liar.

Mulai dari isu kasus perceraian dia dengan mantan suaminya yang juga pecatan Brimob Polda Jawa Timur, Briptu E karena kasus indisipliner. Rani juga dikabarkan suka bergaya hidup mewah, foto-foto hot dia di internet, hingga kabar kedekatannya dengan anggota TNI, yang juga tersebar di internet serta kabar soal pelecehan seksual yang sempat dialami Briptu Rani di kesatuannya.

Namun, kesahihan informasi ini masih dipertanyakan. Sebab, tak ada konfirmasi apa-pun dari yang bersangkutan. Kabarnya, saat ini, Briptu Rani masih berada di rumahnya yang berada di Bandung.

Untuk membuktikan kebenaran soal informasi yang bak bola liar itu, Polda Jawa Timur menurunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan.

"Tim dari Propam Polda Jatim sudah kita turunkan ke Mojokerto untuk melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan). Tim khusus Polda Jatim itu sudah diberangkatkan ke sana sejak pagi tadi (22/5)," ungkap Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jawa Timur, AKBP Suhartoyo, Rabu (22/5) sore.

Dijelaskan Suhartoyo, di Mojokerto, tim Propam Polda Jawa Timur itu melakukan sejumlah pengumpulan data dan informasi. "Termasuk menggali informasi dari internal Polres Mojokerto, maupun dari pihak-pihak lain yang terlibat."

Perwira dengan dua melati di pundak ini juga mengatakan, diturunkannya tim khusus oleh Polda Jawa Timur ini, karena ada laporan dari pihak Propam Mabes Polri, terkait Briptu Rani.

"Untuk itu, kami melakukan penyelidikan terkait adanya laporan tersebut. Termasuk ungkapan adanya pelecehan seksual, penggelapan uang dan sebagainya. Kami masih dilakukan pencarian keterangan serta bukti-bukti masalah tersebut," tandas Suhartoyo.

Seperti diketahui, pasca vonis hukuman khusus selama 21 hari dalam sidang kode etik di Polres Mojokerto pada 16 Januari lalu, karena desersi (tidak masuk tanpa izin), Briptu Rani tiba-tiba menghilang. Sampai akhirnya pada 25 April, pihak kepolisian menetapkan ibu satu anak itu sebagai DPO alias buron. Kemudian pada tanggal 15 Mei, Briptu Rani mendatangi Mabes Polri untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya dari kesatuan.

Selanjutnya, berbagai informasi miring seputar kehidupan polwan kelahiran Bogor 18 Juni 1988 silam itu, terus berkembang hingga saat ini.

(merdeka.com)

Kemunculan Briptu Rany ditunggu



Sudah lebih tiga bulan polwan cantik Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni tidak masuk kerja. Oleh institusinya, polisi yang bertugas di Polres Mojokerto itu masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dikabarkan, dara berusia 24 tahun ini menghilang karena sudah bosan dengan perilaku tidak senonoh yang kerap dilakukan oleh Kapolres Mojokerto terhadap dirinya. Namun, tindakan Rani yang tak kunjung muncul justru dinilai sebagai sebuah keputusan yang semakin memperburuk keadaan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, tidak semestinya seorang Briptu Rani justru kabur dari masalah. Meskipun, pelecehan seksual merupakan isu yang sensitif dan butuh waktu bagi korban.

Neta menuturkan, Rani harus segera muncul kepermukaan untuk menjelaskan duduk perkara yang saat ini sedang menimpa dirinya. Untuk menjamin keselamatan, dia pun meminta agar Rani diberikan perlindungan khusus.

"Seharusnya Briptu Rani segera muncul dan menjelaskan duduk perkara yang sesungguhnya. Namun harus ada perlindungan terhadap yang bersangkutan. Bagaimana pun kasus pelecehan seksual selalu membuat trauma bagi korbannya. Namun kasus ini harus diselesaikan secara tuntas," kata Neta, Minggu (26/5).

Neta menilai, jika tak kunjung muncul, Rani justru yang akan dituding hanya sekadar ingin mencari sensasi. Padahal, kata dia, sesungguhnya Rani menjadi korban.

"Untuk itulah Rani harus segera muncul dan menjelaskan persoalan yang ada," katanya.

Selanjutnya, Neta menambahkan, untuk kemudian dikonfrontir benar atau tidaknya bahwa Rani sering di ajak ke tempat karaoke oleh atasannya.

"Jika benar, Kapolres tersebut harus ditindak. Sebab sangat tidak pantas jika Kapolres membawa polwannya ke karaoke, sebab hal itu tidak berkaitan dengan tugas-tugas Polri," tandasnya.

Diketahui, setelah lama menghilang dan menjadi pergunjingan, pernyataan mengejutkan datang dari keluarga Rani. Ibunda Rani, Raya Situmeang mengungkap, anaknya telah diperlakukan tidak senonoh oleh Kapolres Mojokerto. Termasuk ketidaksenangan AKP L kepada Briptu Rani.

Raya menuding Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho telah memerintahkan anaknya untuk melayani tamu-tamunya karaoke dan menyita handphone milik anaknya.

Tak berhenti di situ, Raya juga menyatakan, kapolres pernah meraba tubuh anaknya saat pengukuran seragam, yang mestinya dilakukan oleh seorang tukang jahit.

Selain mengalami pelecehan seksual dan upaya eksploitasi oleh atasannya, Briptu Rani Indah Yuni Nugraeni juga kerap mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan di tempatnya bekerja, Polres Mojokerto, Jawa Timur.

Perempuan 25 tahun itu sering dimusuhi oleh atasannya di lingkungan Mapolres Mojokerto. Atasan Rani itu perempuan berinisial LI berpangkat AKP.

"Jadi memang atasan anak saya itu sering diperlakukan tidak enak oleh LI," ucap ibunda Rani, Raya Situmeang, kepada merdeka.com, di kediamannya bilangan Pasanggrahan, Ujung Berung, Bandung, Sabtu (25/5).

Entah apa maksud dari perilaku LI, namun diakui Raya, bahwa Rani kerap menjadi omongan lantaran penampilannya. Menurutnya, Rani selalu berupaya tampil serapi mungkin.

"Mungkin karena persaingan penampilan. Masak atasannya pernah bilang 'dasar lo so cantik. Ga perlu banyak penampilan. Dasar kamu tukang morotin lagi'," terangnya.

(merdeka.com)

Fathanah akui bayar Maharany Rp 10 juta untuk berhubungan intim


Tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, mengakui membayar Maharany Suciyono sebesar Rp 10 juta saat pertemuan di Hotel Le Meredien. Dia mengaku memberikan duit itu kepada Maharany sebagai jasa menemani dan berhubungan intim dengan dia.

"Saya ditangkap dengan Maharany. Saya memang kasih Maharany Rp 10 juta. Rp 10 juta lagi saya ambil dan masukkan di dompet, buat belanja bensin dan sebagainya," kata Fathanah saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).

Fathanah mengakui mengambil duit Rp 20 juta itu dari uang pemberian PT Indoguna Utama sebesar Rp 1 miliar.

Jaksa Muhamad Rum sempat bertanya kenapa Fathanah memberikan uang sebesar itu kepada Maharany. Dia mengakui membayar Maharany dengan duit sebanyak itu, lantaran perempuan itu sempat meminta uang buat memenuhi kebutuhannya.

"Maharany bilang perlu ini-itu. Lalu saya bilang ambil saja Rp 10 juta," ujar Fathanah.

"Duit itu diberikan karena menemani saudara malam itu?," tanya Jaksa Rum.

(merdeka.com)

Maharany bersaksi, Rp 10 juta dari Fathanah untuk berhubungan intim


Maharany Suciyono akhirnya mengakui bahwa uang Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah diberikan atas jasa untuk menemani pria itu dan berhubungan intim. Perempuan kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu mengakuinya di hadapan persidangan terdakwa Arya Abdi Effendy dan H. Juard Effendi.

Menurut Kepala Biro kemahasiswaan dan Alumni Universitas Moestopo Usmar Ismail, fakta baru yang terungkap dalam persidangan tersebut nantinya akan dilaporkan ke Rektor.

"Soal sanksi atau tindakan belum tahu, yang jelas hal ini akan kita laporkan dulu ke rektor," ujar Usmar kepada merdeka.com, Jumat (17/5).

Menurut Usmar, selama ini Maharany masih tercacat sebagai mahasiswa di kampus Moestopo. Saat kasus Maharany mencuat, rektorat memang tidak memberikan sanksi-sanski apa-apa.

"Ya karena dulu kan KPK bilang dia tidak terlibat apa-apa, hanya sedang ngobrol di kafe bersama Fathanah lalu Fathanah ditangkap, Maharany tidak terlibat. Kita hanya mengira dia di tempat dan waktu yang salah," terangnya.

Maharany Suciyono, mengakui duit Rp 10 juta dari Ahmad Fathanah diberikan atas jasa buat menemani pria itu dan berhubungan intim. Perempuan kelahiran Kuningan, Jawa Barat, itu mengakuinya di hadapan persidangan terdakwa Arya Abdi Effendy dan H. Juard Effendi.

Maharany mengatakan hal itu saat menjawab pertanyaan dari jaksa penuntut umum Muhammad Rum. Awalnya Maharany mengelak dan tidak mengakui duit itu diberikan buat apa.

"Uang Rp 10 itu juta dari Ahmad Fathanah buat apa?," tanya Jaksa Rum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (17/5).

"Diberi 10 juta enggak tahu buat apa. Dikasih gitu aja. Itu untuk menemani pak Ahmad," ujar Maharany.

Lalu jaksa Rum mengkonfrontir kesaksian Maharany dengan keterangannya di Berita Acara Pemeriksaan.

"Apakah uang itu diberikan kepada saudari agar mau diajak berhubungan intim," tanya Jaksa Rum lagi.

"Iya," ujar Maharany.

"Uang itu kaitannya dengan itu?," kata Jaksa Rum menegaskan.

"Iya," ucap Maharany.

(merdeka.com)

Sunday, June 5, 2011

Lima Gunung Api Spektakuler yang Wajib Dikunjungi

Gunung Bromo, Indonesia


Untuk aksi vulkanik dan pemandangan yang menakjubkan, Gunung Bromo di Jawa Timur tidak punya lawan sepadan. Gunung setinggi 2329 m di atas permukaan laut ini selalu mengeluarkan asap belerang dan kadang tertutup kabut lebat. Keindahan yang sangat layak untuk diabadikan.

Gunung Bromo adalah gunung “termuda” dari kompleks gunung api Tengger yang luas dan berumur 820 ribu tahun. Dari Gunung Bromo, pengunjung bisa melihat puncak tertinggi di Jawa, yaitu Gunung Semeru, yang aktif mengeluarkan asap dalam jumlah besar tiap 20 menit.
 
Gunung Bromo memang relatif mudah dicapai (bisa dengan 45 menit berjalan kaki atau menaiki jip dari desa terdekat, Cemoro Lawang). Tapi kondisinya tidak selalu aman. Dua turis meninggal karena terkena ledakan batu pada 2004.

Gunung Hallasan, Korea Selatan


Gunung Hallasan, puncak tertinggi di Korea (1950 mdpl), termasuk dalam kelompok gunung api Jejudo.
Ada sekitar 4 ribu jenis hewan dan 1800 tumbuhan yang menjadikan Hallasan sebagai habitat mereka. Lihat juga danau kawah Baekrokkdam di puncak. Baekrokkdam atau “Danau Seratus Rusa” yang indah mengilhami cerita rakyat tentang peri-peri yang turun dari langit untuk bermain dengan rusa putih. Banyak turis yang mengunjungi Hallasan pada musim semi untuk melihat mekarnya bunga azalea di pegunungan.


Gunung ini juga cukup mudah didaki. Jalur sepanjang 10 km dapat selesai Anda jalani dalam sehari.

Gunung Aso, Jepang


Kaldera terbesar di dunia ini (lebarnya 24 km) memiliki kuil pemujaannya sendiri. Gunung Aso adalah penanda Jepang yang paling terkenal dan penghasil uang untuk prefektur Kumamoto di Kyushu, Jepang.

Atraksi utama di Gunung Aso adalah danau kawah berwarna biru muda yang beruap di Gunung Nakadake. Kereta gantung akan mengangkut turis menuju puncak gunung api, dan di sana ada kompleks yang penuh dengan kios oleh-oleh serta jajanan. Di pinggir kawah juga ada semacam trotoar yang tertata rapi. Di Aso, Anda juga akan menemukan sekumpulan tempat pemandian air panas.

Gunung Pinatubo, Filipina


Gunung Pinatubo tidak sekadar “pulih” dari bencana ledakan besar pada 1991, tapi kini juga menjadi sumber pemasukan untuk lokasi utama olahraga ekstrem.

Pada 1991, Gunung Pinatubo mengeluarkan ledakan vulkanik terbesar kedua dunia dalam 100 tahun terakhir. Ledakan itu menyebabkan suhu dunia turun 17,27 derajat Celsius dan korban tewas mencapai 800 orang. Kerugian financial ditaksir sekitar $ 250 juta.

Dua dekade kemudian, kota-kota di sekitar Gunung Pinatubo hidup dari sektor pariwisata karena ledakan legendaris tersebut.

Anda bisa melakukan pendakian ekstrem di Angeles City serta paket-paket berkendara di antara aliran lahar Pinatubo, yang bentuknya berupa kolam lumpur raksasa berisi materi vulkanis. Ada juga kegiatan terjun payung dan tur udara seharga $ 55 per orang.

Gunung Fuji, Jepang


Tidak mungkin menulis tentang gunung api utama di Asia tanpa memasukkan Gunung Fuji dalam daftar. Gunung Fuji atau Fuji-san adalah gunung tertinggi di Jepang dan ikon nasional atas keindahan pemandangan dan ketinggiannya (3776 m).

Selain menjadi tempat paling utama untuk berfoto dan memamerkannya ke teman-teman atau keluarga di rumah, Gunung Fuji adalah lokasi olahraga ekstrem bagi pencari adrenalin. Setiap musim panas, sekitar 200 ribu orang mendaki gunung ini. Waktu yang mereka butuhkan antara 4-8 jam. Ada juga “sekolah” dan pusat paragliding di area parkir stasiun Gotemba kelima.

Pengunjung bisa saja tidak beruntung datang ke Gunung Fuji saat berawan. Sebagai gantinya, Anda bisa mengunjungi Hakone yang permai di timur Gunung Fuji, serta Lima Danau Fuji, di utara gunung api.(id.travel.yahoo
)

Monday, May 30, 2011

Syahrini pingsan di "Bukan Empat Mata"

Syahrini pingsan selepas melantunkan tembang Aku Tak Biasa di program Bukan Empat Mata (BEM) di Trans7, Rabu (25/5) malam.

Karuan saja kejadian tersebut bikin kalang kabut kru BEM dan produser Tukul Arwana. Program live itu pun buru-buru diganti iklan.
”Sebelum tampil nyanyi, saya melihat wajah Syahrini sudah pucat. Bahkan berkeringat. Padahal AC di studio dingin sekali. Itu yang bikin saya heran, meski sudah di make up tebal, tapi tetap kelihatan pucat,” beber Rani, manajer yang juga dikenal sebagai adik kandung Syahrini.
Karena kejadian itu pula, mantan pasangan duet Anang Hermansyah tersebut, Kamis (26/5) pagi batal muncul di program Dahsyat RCTI.”Ya, mau bilang apa lagi? Syahrini harus dirawat sambil istirahat total,” tutur sang adik saat ditemui di RS Medistra Jakarta, kemarin.(poskota)
 
Copyright (c) 2010 kapan-lagi-artis. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes and Web Design.